Selasa, 31 Desember 2013

bahasa tak bertuan

Menepilah jauh, jauh tak menepi pada dermagaku lagi. Kau sebelumnya telah beranjak tanpa kata dan pergi tak pernah mengirim kabar apa pun. Ketika aku tak dapat lagi menemukanmu dalam lembaran keseharianku maka saat itu aku belajar  tuk menghapus satu persatu huruf-huruf yang terangkai menjadi kata, menjadi frasa, hingga menjadi untaian seputaran kisah kita. Huruf-per huruf kuhapus dengan berupaya menggugurkan anggapan positifku terhadapmu. Untaian yang panjang itu kuhapus dengan menggugurkan berbagai anggapan yang berbanding terbalik dengan semua yang kulakukan selama iiini. Enyah ingin berlalu dari cerita yang kuguratkan. Sudah cukup mimikmu tampak datar dimataku kini. Aku tak sanggup lagi mengatasnamakan ketulusanku untuk tetap ada untukmu.


mungkin guratmu kian samar terkikis oleh masa
mungkin ceritamu telah padam terhempas badai
mungkin aku masih lengah tenang
tapi bahasa itu bahasa 
bahasa 
makna tak bertuan